Oleh: Iman Sjahputra
JAKARTA - Kopitiam atau kedai kopi sudah tak asing lagi di kuping orang Asia.
Di mana saja ada orang Asia, di situ bercokol warung kopi. Fungsinya tak lain untuk kongko-kongko dan bersosialisasi.
Kopitiam boleh kata tak luput dari kehidupan keseharian orang kota. Tak beda di kota Lion, Singapura.
Kopitiam juga merupakan salah satu tujuan kuliner. Banyak kopitiam eksis di negara yang berjulukan kota bersih, nyaman dan multi etnis ini.
Tapi yang legend pun tak sebanyak yang Anda duga. Beberapa kopitiam yang ada tampilannya masih kuno dan tradisional.
Salah satunya adalah kopitiam yang popular bernama Heap Seng Leong. Letaknya di daerah North Bridge.
Kopitiam yang berada di bawah rumah susun ini mengapa bisa menarik perhatian orang, apalagi sampai turis mancanegara mengunjunginya?
Secara design arsitektur tak menarik. Kuno dan lusuh. Meja dan kursi pun kuno. Dari dari tata kelola management juga asal-jadi dan tak beraturan.
Yang menarik boleh jadi kopi hitam mentega, itupun ukuran rata-rata bagi orang pencandu kopi.
Mungkin kopinya yang dicampur mentega membuat rasa berbeda. Orangpun tertarik untuk coba menyeruput.
Memang ada kelainan aroma dan rasa mentega yang kental. Keunikan tersendiri bagi orang yang tak pernah mencicipinya..
Yang lain menu roti jadul panggang, arangpun tak terkesan sedap.
Roti tangkup yang berisi mentega dan srikaya rasanya tak terlalu medok di lidah, sehingga masih hambar ukuran bagi yang doyan execellent food makanan ringan.
Namun for the all, bagaimanapun kopitiam ini telah menarik banyak peminat. Siapa tahu Anda juga orang yang ingin mencoba?
Kedai yang telah berusia 30 tahun lebih tentu mempunyai cita rasa yang beda. Memang, soal rasa, yang legend belum tentu sedap.***
إرسال تعليق