Oleh: Iman Sjahputra
JAKARTA - Berkunjung ke daerah Sumatera Utara, seseorang bisa saja bingung dengan beragam jenis bakmi yang tersedia.
Namun, dua yang paling menonjol adalah Bakmi Medan dan Bakmi Siantar.
Keduanya cukup populer di wilayah Sumatera, kemungkinan besar karena pengaruh budaya masyarakat Tionghoa yang telah lama menetap di daerah ini.
Bakmi hasil olahan etnis Tionghoa memiliki ciri khas tersendiri. Bakmi Medan dikenal dengan teksturnya yang halus dan lembut.
Biasanya, bakmi ini dibuat dari campuran tepung terigu dan telur baik telur ayam maupun telur bebek.
Adonan tersebut kemudian digiling menggunakan mesin hingga terbentuk lembaran mie.
Meskipun proses pembuatannya serupa dengan jenis bakmi lainnya, Bakmi Medan cenderung lebih tipis dan halus, sehingga terasa lembut dan gurih saat disantap.
Berbeda dengan itu, Bakmi Siantar memiliki tekstur yang lebih tebal dan kasar.
Ciri khas ini mungkin dipengaruhi oleh mie Hokien, yang juga dikenal dengan bentuk mie-nya yang lebih tebal.
Namun, perbedaan utama Bakmi Siantar bukan terletak pada bahan dasarnya, melainkan pada teknik penggilingan dan pemotongannya.
Satu hal yang cukup khas, Bakmi Siantar umumnya berbentuk keriting dan memiliki tekstur kenyal saat dikunyah, cita rasa unik yang memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya, dan tidak semua orang bisa menirunya dengan sempurna.
Aku sendiri telah mencoba Bakmi Siantar sejak kecil, dan setiap kali menikmatinya, rasa dan aroma bakmi ini selalu membekas.
Ada sesuatu yang khas, sesuatu yang terasa mentok hingga ke sumsum hati.
Terlebih lagi, dengan potongan kecil-kecil daging babi yang menambah kedalaman rasa.
Setiap suapan membawa kenangan yang tak terlupakan, membuat lidah seakan tersihir oleh tekstur kenyalnya dan keharumannya yang menggoda.
Bakmi Medan, meski tak seberat Bakmi Siantar dalam hal tekstur, menawarkan sensasi yang berbeda, halus, lembut, dan gurih.
Rasanya seperti menyelipkan kenyamanan dalam setiap gigitan, yang memanjakan lidah tanpa berlebihan.
Keduanya memiliki tempat istimewa di hati dan lidah, namun memiliki cara masing-masing dalam memikat.***
Posting Komentar