Menikmati Sunset di Tengah Bunga Lavender yang Mekar di Kota Gabala

Oleh: Iman Sjahputra

JAKARTA - Kunjungan ke Kota Gabala, Azerbaijan, membuat lelah. Kendaraan berupa bus berjalan pelan-pelan menyusuri jalan di daerah pegunungan. 

Slow dan kadang menjengkelkan. Walaupun jalanan aspal tak berlobang, bus tua buatan Rusia berjalan bagai unta. 

Alat penyejuk ruangan dalam bus pun kurang berfungsi baik. Kadang hidup kadang mati tak membuat penumpang senang.

Udara di dalan bus terasa panas, karena pantulan matahari menyinari seluruh kursi penumpang.


Perjalanan ke kota Gabala selama 5 jam tak lain untuk melihat dan menyerap aroma bunga lavender. 

Sayang seribu sayang, kembang lavender belum berkembang atau mekar. Warna keunguan bunga terlihat samar-samar.

Kesal,  boleh jadi begitu yang dirasakan semua rombongan peserta.



Lavender bunga yang lunak, sinar matahari dari atas menyinari dengan keras, seharusnya menebar aroma wangi yang kuat sehingga dapat dinikmati. 

Tapi tak sesuai harapan. Bisa saja semua kecewa tak melihat bunga yang mekar. 

Tak bersemangat awalnya. Tapi sunset seketika menjadi harapan. Terobati hati semua pesera. 

Mereka menunggu waktu tenggelamnya matahari, dimana sore berubah malam.




Senang akhirnya melihat warna kekuningan di ufuk barat. Pelan dan pasti matahari terbenam. Ha ha, suara ketawa semua  di tengah bunga lavender yang berayun-ayun.***

Post a Comment