Oleh: Iman Sjahputra
JAKARTA - Kota Tua Kashgar, permata di Xinjiang Selatan, bagaikan jam dinding yang membawa kita menyusuri Jalur Sutera di masa lampau.
Lorong-lorong kecilnya berliku tanpa ujung, seolah mengundang siapa saja untuk terus menjelajah tanpa henti.
Bangunan-bangunan tuanya masih kokoh berdiri, bagai barang antik yang terjaga rapi tanpa perlu perbaikan mencolok.
Setiap sudut memancarkan pesona sejarah yang kian memikat mata dan jiwa.
Aku berjalan perlahan, menatap kanan-kiri jalan; setiap gedung seolah menyimpan cerita yang tak habis diungkapkan dengan kata.
Tak terduga, langkahku berhenti di depan sebuah bangunan kuno yang dipenuhi orang-orang Uighur yang duduk santai.
Yang paling menonjol dari mereka adalah usia rata-rata di atas tujuh puluhan.
Mungkin kedai ini menjadi tempat berkumpul para lansia, dikelola oleh seorang pria ramah bernama Uncle Khu.
Dagangannya sederhana milk tea, teh susu khas Uighur, dan teh hangat yang aromanya menggoda indera.
Yang menarik, setiap meja kayu diisi oleh tiga atau empat orang tua yang tengah asyik berbincang.
Aku sempat bertanya-tanya, apakah ini semacam klub orang tua?
Atau mungkin tempat mereka menghabiskan sisa waktu dengan bercakap ringan, sekadar berbagi kisah lama.
Aku tak tahu apa topik pembicaraan mereka, bisa jadi tentang kehidupan, kabar keluarga, atau mungkin juga tentang perubahan yang pelan-pelan datang ke kota tua mereka.
Barangkali topiknya sesederhana pemilihan RT, RW, atau lurah di wilayah Kashgar.
Aku pun tak ingin bertanya. Cukup mengamati dari kejauhan, sambil menikmati suasana yang begitu hidup.
Di depan teras kedai, sebuah panggung kecil menampilkan pemain musik yang mendendangkan lagu khas Kashgar.
Nada-nadanya mengalun lembut, berpadu dengan aroma teh yang mengepul di udara sore. Para tamu ikut larut, beberapa berdiri dan menari ringan.
Waktu seakan melambat seperti teh hangat yang diseruput perlahan, meninggalkan rasa damai di ujung hari. Siapa pun tentu ingin hidup seperti ini, sederhana, hangat, dan penuh makna.***











Posting Komentar