Segar dan Menyehatkan, Minum Matcha Tidak Boleh Berlebihan

Jakarta, JIA XIANG - Matcha bukan sekedar teh hijau biasa. Matcha adalah bubuk teh hijau yang berasal dari Jepang dan terbuat dari daun teh Camellia. 

Sebagai minuman, matcha dikenal kaya antioksidan. Minuman ini juga dapat membantu metabolisme menjadi seimbang dan meningkatkan fokus.

Beda dengan rasa teh hijau, matcha memiliki rasa yang halus dan kompleks.

Rasa Matcha tidak terlalu pahit dan ada sentuhan rasa manis yang nikmat. Inilah yang membuat matcha hampir disukai banyak orang.

Namun, walaupun minuman ini terbilang sehat tetap saja harus dikonsumsi dengan bijak. 

Hal ini dikarenakan minum matcha dengan dosis yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda sebaiknya harus membatasi minum matcha.

Efek sampingnya bisa membahayakan kesehatan 

Selain kopi, matcha juga mengandung kafein. Tetapi, kafein yang terkandung dalam matcha lebih rendah dibandingkan dengan kopi. 

Walaupun kandungan kafeinnya rendah, tetap saja bila dikonsumsi secara berlebihan seperti lebih dari 3 cangkir sehari, maka bisa memicu efek samping yang bisa membuat Anda tidak nyaman. 

Beberapa di antaranya susah tidur, sakit kepala, jantung berdebar-debar dan merasa gelisah atau cemas. 

Selain itu, karena matcha mengandung senyawa antioksidan dan jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi, bisa menimbulkan potensi kerusakan hati dan menyebabkan gangguan metabolisme pada lemak.

Dapat menyebabkan gangguan pencernaan

Walaupun matcha memiliki sedikit rasa manis, tetapi kandungan teh hijaunya memiliki sedikit rasa asam, sangat tidak disarankan mengonsumsi matcha dalam jumlah banyak apalagi dalam keadaan perut kosong. 

Karena hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti asam lambung meningkat, mual-mual, kembung dan perasaan tidak nyaman di perut seperti perih. 

Sebaiknya konsumsilah matcha setelah makan ringan atau mengurangi jumlah takaran matcha setidaknya setengah sendok teh, untuk menghindari adanya gangguan pencernaan setelah mengonsumsi matcha.

Bisa mengganggu penyerapan zat besi

Selain kafein, Matcha mengandung tanin yaitu senyawa alami yang bisa menghambat penyerapan zat besi dari makanan. 

Apalagi jika Anda adalah seorang vegetarian, sedang anemia dan punya kebutuhan zat besi yang cukup tinggi. 

Sebaiknya tidak mengonsumsi matcha secara bersamaan dengan waktu makan utama.

Walaupun matcha enak dan menyehatkan, tetap saja apapun yang dikonsumsi secara berlebihan memang tidak baik. 

Semoga dengan beberapa alasan ini menyadarkan Anda untuk tidak mengonsumsi matcha secara berlebihan.

Sebaiknya, konsumsi matcha sebanyak 1-2 cangkir matcha atau sekitar 1 – 2 gram bubuk matcha per hari.[JX/Stella]

Post a Comment