Oleh: Iman Sjahputra
JAKARTA - Tak jauh dari kawasan Little India, Singapura, ada kawasan wisata menarik.
Naik angkutan umum MRT (Mass rapid transportation) hanya 2 (dua) stopan setelah Dhoby Ghout dan Clark Quay.
Di sana kawasan Chinatown berdiri dengan megah. Aktivitasnya tiada kenal waktu.
Silih berganti, pagi dan malam, suasana tetap ramai. Karena di sini pusat perdagangan dan pembelanjaan grosir dan kulineran.
Mau belanja barang apa saja yang berbau etnik Tionghoa, di sini gudangnya.
Obat herbal Tiongkok, pernak pernik dan hiasan serta pakaian-pakaian bercorak negara Naga, tersedia lengkap di kawasan ini.
Siapa yang tak tergoda untuk datang ke kawasan Chinatown ini? Megah dan nyaman lokasinya.
Oleh karenanya kawasan ini menjadi salah satu destinasi tujuan wisata kulineran dan belanjaan di Singapura bagi turis mancanegara.
Apalagi kulinerannya yang didominasi hidangan Tionghoa.
Berbicara kuliner ala Tiongkok, Chinatown Singapura banyak pilihan.
Bahkan kini banyak investor dari negara tirai bambu menginvestasi resto resto Chinese di kawasan Chinatown.
Berbagai masakan dari etnik Tiongkok pun ditawarkan, seperti dari Sichuan, Hebei, Canton, Beijing, Shanghai dan lain-lain. Beragam rasa kalau dicicipi.
Masakan Sichuan dikenal masakan pedasnya dan kental di lidah.
Juru masak kota Seribu Panda ini lebih berani menyisipi bumbu, merica dan cabe pada makanan yang dimasak.
Kalau dimakan cocok dengan selera lidah orang Indonesia.
Sichuan juga terkenal juga akan mie putihnya. Saat dicoba, terasa agak menyengat di lidah karena berbagai bumbu dan mericanya.
Memang itulah ciri khas masakan Kota Panda, Sichuan. Miepun terasa pedas.
Lain dengan masakan Canton, cita rasanya lebih lembut dan manis. Siraman saus tiram lebih kental. Sehingga kalau dimakan tak asin.***
Posting Komentar