Jakarta, JIA XIANG - Sarang burung walet tak hanya dikenal sebagai bahan pangan, tapi dipercaya mempunyai khasiat.
Namun, sarang burung walet sangat terbatas jumlahnya karena sangat bergantung pada hasil budi daya walet dalam membuat sarang dari air liurnya.
Sementara itu permintaan pasar cukup besar sehingga sarang burung walet bernilai tinggi.
Di Indonesia, yang wilayah pantainya luas menjadi tempat yang disukai walet. Biasanya walet memilih dinding gua-gua pada tebing karang yang curam di pantai berombak tinggi untuk membuat sarang untuk menempatkan telurnya hingga menetas.
Namun, burung walet bisa dipancing untuk bersarang di bangunan tinggi di kawasan pesisir. Dan untuk mendirikan bangunan tinggi butuh investasi tak kecil.
Maka, sarang burung walet sebagai komoditas unggulan harga jualnya tinggi.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, banyak terdapat burung walet. Indonesia disebut sebagai produsen terbesar di pasar global.
Indonesia memasok hingga 80 persen kebutuhan sarang burung walet dunia, terutama untuk pasar Tiongkok.
Padahal dari Tiongkoklah awal mula sarang burung walet bisa dikonsumsi. Merujuk pada temuan sejarawan asal Malaka, Lin Biao, yang pada abad ke-17 menemukan catatan mengenai penggunaan sarang burung walet.
Catatan itu mengungkap bahwa sarang burung walet pertama kali ditemukan oleh Admiral Zheng He, seorang penjelajah Dinasti Ming.
Saat armada Zheng He menghadapi badai hebat di sekitar semenanjung Malaysia, para awak kapal terpaksa berlindung di gua-gua pesisir.
Kekurangan bahan makanan membuat mereka mencoba sarang burung walet yang menempel di dinding gua pinggir laut.
Setelah mengonsumsinya, mereka merasakan pemulihan kondisi tubuh yang jauh lebih baik.
Temuan makanan tersebut dibawa pulang dan dihadiahkan kepada Raja Dinasti Ming, Chengzu. Kemudian, sarang ini cepat populer di kalangan bangsawan Tiongkok.
Sejak itu, sarang burung walet berkembang sebagai salah satu kuliner mewah Asia Timur dan meluas hingga menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi di tingkat internasional.[JX/antaranews.com/Win]



Posting Komentar