Oleh: Iman Sjahputra
JAKARTA - Di suatu pagi di Old Quarter, Hanoi, di jalan yang sempit dan beraroma kopi yang menguap di udara, aku bertanya dalam hati, apa agama orang Vietnam
Aku yakin mayoritas orang Vietnam tidak terdaftar secara formal dalam suatu agama, tetapi mereka banyak melakukan praktik Buddhisme, Taoisme, dan sembahyang pada leluhur.
Kebetulan, aku melihat sebuah kedai kecil yang memajang banyak ayam utuh yang direbus di atas meja.
Kepala ayam dihias dengan pita merah dan kembang yang cantik.
Penasaran, aku bertanya-tanya, untuk apa semua itu? Mau bertanya pada siapa?
Bahasa Viet-ku hanya terbatas pada kata “Cam on” ( terima kasih) dan “Chao” (selamat pagi).
Di seberang kedai ayam itu, aku melihat sebuah warung kopi. Aku mampir sejenak sambil memesan secangkir kopi Vietnam.
Foto-foto hasil jepretanku pun aku tunjukkan kepada pemilik warung.
Ia tersenyum malu, mengangkat kedua telapak tangan, dan menyembah ke arah altar kecil di kedainya.
Baru saat itu aku menyadari, ayam-ayam itu digunakan untuk sembahyang leluhur.***










إرسال تعليق