Musim Durian di Malaysia, Nikmatnya Memburu hingga ke Desa

Oleh: Iman Sjahputra

JAKARTA - Musim durian telah tiba di sebagian negara Malaysia. Bagi peminat durian ibarat emas, senantiasa diburu sampai dimana pun berada. 

Tak heran,  tidak  sedikit pencinta durian, hadirnya  musim durian selalu menjadi perhitungan, bahkan dianggap sebagai kunjungan wisata.

Kebetulan lagi berada di daerah Taiping, Perak, orang sekitar sini mengatakan mau buru durian, janganlah di kota,  masuklah ke kampung dan desa. 

Selain  bisa mendapat durian berkualitas bagus dari tangan pertama, juga tak perlu bayar mahal. 

Kampung seperti Changkat Jering atau desa Bukit Gandang, mungkin bisa dicoba.

Di sini  tujuan jalan kampung, selain bisa makan durian,  juga bisa menikmati pemandangan bukit di  jalan desa. 

Ide yang cemerlang, batinku berkata, apalagi grab atau sewa mobil angkutan pun  tak semahal sebagaimana dibayangkan. 

Akhirnya niatpun menjadi penentuan.


Durian kampung memang lagi musim. Sepanjang jalan menuju Kuala Lumpur, aku banyak menemukan kereta durian yang lagi menurunkan durian di lapak-lapak tertentu.

Mungkin mereka lagi menawarkan kepada pedagang borongan, atau barangkali lagi menyusun lapak untuk jualan durian masing- masing. 

Akupun mampir pada salah satu lapak yang menawarkan dagangan durian. 

Susunan durian di lapak tak beraturan, aku meminta penjual membuka salah satu durian pilihannya. 

“Mau yang pahit atau manis?”, Pahit dan manis, pintaku. 

Dia menimbangnya. Dua biji durian itu hanya seberat dua kilogram. Harganya pun mengejutkan, 10 ringgit Malaysia saja. 

Aku menikmati durian pahit dan manis itu dengan lahap. Yang pahit, warna agar pudar seperti tembok yang perlu dipoles. 


Yang kuning, rasanya seperti gula pasir yang menumpuk. Walaupun begitu, kedua-keduanya kulibas. 

Meski sisa isinya tidak banyak, rasa kepuasannya sungguh tak terkatakan.***

Post a Comment

Klik di atas pada banner
Klik gambar untuk lihat lebih lanjut